Cari Blog Ini

Mengenai Saya

Foto saya
That's all i can say but,if u wanna know more about me.become my friend :)

Senin, 07 Oktober 2013

Review : Film Iron Man 3





Iron Man 3 Crop

Movie Overview

* Rilis di Bioskop: 3 Mei 2013 Nationwide
* Genre: Action Superhero Comic Book Sequel
* Directed by: Shane Black
* Distributed by: Walt Disney Pictures
* Produced by: Marvel Studios
* Screenwriter: Shane Black, Drew Pearce
* Website: IronManMovie3.com
* Starring:
    - Robert Downey Jr. as Tony Stark (Iron Man)
    - Don Cheadle as James 'Rhodey' Rhodes (War Machine)
    - Ben Kingsley as The Mandrin (Villain)
    - Gwyneth Paltrow as Pepper Potts
    - Ashley Hamilton as Firepower (Villain)
    - James Badge Dale as Eric Savin
    - Jon Favreau
    - Scarlett Johansson
    - Guy Pearce
    - Andy Lau
    - Rebecca Hall
    - Stephanie Szostak

Review 

Iron Man merupakan superhero paling sukses bagi Marvel saat ini. Sejak kemunculannya di layar lebar pada tahun 2008, Marvel sepertinya menemukan tambang emas mereka setelah ‘menjual’ aset-aset paling populer mereka (baca: Spider-man dan X-Men) ke studio-studio film lain. Iron Man adalah film pertama di mana Marvel benar-benar memiliki kendali kreatifitas penuh atas karya mereka sekaligus cikal bakal dari gabungan superhero The Avengers. Setelah kesuksesan luar biasa dari tim crossover Marvel tahun lalu itu sudah sepantasnya sosok superhero yang membuka jalan bagi crossover itu terjadi juga menjadi pembuka dari Phase kedua Marvel Cinematic Universe.
Kekalahan dari Loki di penghujung film The Avengers tak lantas membuat dunia ini menjadi damai. Jauh dari itu. Sekarang muncul aksi terorisme dari seorang yang menyebut dirinya The Mandarin. Teroris misterius ini meledakkan tempat di sana-sini tanpa bisa dicekal oleh militer Amerika. Negeri Paman Sam merasa malu dengan ketidakbecusan mereka sehingga menugaskan Iron Patriot – War Machine yang direbranding ulang – untuk menangkap The Mandarin. Di lain pihak Tony sendiri masih mengalami mimpi buruk pasca kejadian di film The Avengers dan karenanya bekerja amat sangat keras untuk menyempurnakan jubah Iron Man-nya. Seperti kata-katanya sendiri: di tengah alien, monster, dan dewa, dia hanyalah seorang manusia dalam kaleng.
Iron Man 3 Poster
Iron Man 3 Poster
Oleh karena Stark begitu sibuk mengurus bagian R&D dalam perusahaannya maka kinerja Stark Industries secara keseluruhan pun diurus oleh sang sekretaris sekaligus pacarnya: Pepper Potts. Hubungan antara Tony dan Pepper sendiri mengalami masalah karena Tony belakangan terlalu sibuk mengurus dirinya sendiri ketimbang hubungannya dengan Pepper. Terlampau sibuknya Tony membuat dia kelewatan detail-detail yang penting yang berkaitan dengan masa lalunya seperti kemunculan dari teknologi baru Extremis dan dua penggagasnya: Aldrich Killian dan Maya Hansen. Apa kaitannya semua orang-orang ini dengan The Mandarin?
Pembahasan berikutnya akan berisi spoiler bagi film Iron Man 3… Spoiler Alert!
Ini bukan sebuah film tentang Iron Man melainkan sebuah film tentang Tony Stark. Ada perubahan tone yang cukup drastis dalam film ini dibandingkan dengan dua film sebelumnya yang ditangani oleh sutradara Jon Favreau. Saya tahu kalau beberapa orang mungkin kecewa bahwa film ini tidak menjadi sangat ‘dark’ tetapi saya bersyukur untuk itu. Iron Man adalah seorang superhero yang fun – bukan dark – tapi Shane Black sudah membuat film ini sedark mungkin untuk sebuah film Iron Man.
War Machine remodeled
War Machine remodeled
Ambil contoh serangan panik yang terus dialami oleh Tony Stark. Untuk seseorang yang pongah dan berani berkoar di hadapan dunia bahwa dia adalah Iron Man, Tony jelas mengalami sebuah guncangan mental di sini. Dia sadar bahwa kemampuannya jauh dari cukup untuk menghadapi invasi-invasi dari Chitauri dan berbagai hal lainnya seandainya itu terjadi lagi. Itulah kenapa ia nyaris tidak berhenti bekerja. Satu lagi adalah saat di mana Happy nyaris tewas. Di saat itu saya melihat bahwa Tony seperti teringat kegagalannya melindungi Agent Coulson – satu lagi rekanannya di The Avengers – dan di tengah kejengkelan dan kemarahannya ia menantang The Mandarin secara langsung. Semuanya itu dibawakan secara subtle dan pas sekali oleh Robert Downey Jr. , membuatku semakin yakin kalau aktor satu ini memang bakalan sulit sekali digantikan sebagai Tony / Iron Man.
Saya tadi menyebutkan bahwa film ini adalah film tentang Tony dan bukan mengenai Iron Man… dan saya tak bohong. Film ini menunjukkan bagaimana Tony adalah seorang jenius yang lebih dari sekedar memakai armornya saja untuk beraksi. Praktis hampir 50 – 60% adegan aksi di film ini dilakoni oleh Tony tanpa armor Iron Man mendampinginya. Bagiku ini selalu menjadi pembeda antara Iron Man dengan jenius berkonglomerat lainnya (Bruce Wayne). Dalam The Dark Knight Rises Christopher Nolan menekankan bahwa Batman adalah sebuah simbol yang lebih besar dari Bruce Wayne; sesuatu yang bisa diwariskan. Dalam Iron Man 3 ini seakan menjadi anti-thesisnya, walaupun ada orang yang bisa memakai kostum Iron Man selain Tony tapi Iron Man akan selalu menjadi bagian dari Tony.
Lesson... Number... One...
Lesson… Number… One…
Akan tetapi film ini masih belum bisa mendapat kata sempurna dariku. Salah satu kesempatan yang rasanya begitu disia-siakan oleh Shane Black adalah sosok The Mandarin dalam film ini. Saya menanti-nantikan The Mandarin dan akhirnya mendapatkan sosok seperti ini? Sampai di akhir film saya terus menanti-nantikan momen twist balik tetapi saya tak mendapatkannya. Saya tahu ini akan menjadi sebuah tipuan yang dramatis bagi beberapa orang tetapi bagi saya walau ini menipu… ini juga sebuah tipuan yang sangat mengecewakan.
Beruntung antagonis sekunder Aldrich Killian yang diperankan oleh Guy Pearce mampu mengambil mantel villain secara meyakinkan. Walaupun ia takkan sampai pada porsi villain yang akan dikenang sepanjang masa seperti Jack Nicholson dan Heath Ledger sebagai Joker tapi Guy Pearce memberikan performa yang apik dan menghadirkan apa yang tak sanggup dihadirkan oleh Iron Monger dan Whiplash dalam film sebelumnya: pertarungan yang brutal dan habis-habisan antara dirinya dan Iron Man. Ya, setelah dua kali dikecewakan dengan final battle yang berlangsung antiklimaks film ini seratus persen menebus dosa-dosa tersebut dengan pertarungan sampai titik darah penghabisan.
Seperti halnya film-film Iron Man lain casting pendukung lain yang ada hadir seperti untuk melengkapi Robert Downey Jr. di layar. Agak disayangkan memang anggota Avengers lain hampir seluruhnya absen di film ini – begitu juga kontribusi SHIELD dalam membantu sepak terjang Iron Man di sini. Mungkin Marvel juga harus irit ya dalam menebar penampilan para aktor-artis di dalamnya supaya tidak kemahalan membayar mereka? Shane Black juga tidak mengubah lagu-lagu metal / rock yang berkumandang di sepanjang film karena let’s be honest here what is Iron Man without those musics?
So my verdict is… Iron Man 3 adalah film yang bisa mengecewakanmu atau memuaskanmu tergantung dari ekspektasimu akannya. Bagiku film ini adalah peningkatan pesat dari Iron Man 2 yang agak menderita karena harus diembel-embeli oleh The Avengers tetapi masih kalah tipis dengan Iron Man pertama yang (di masa itu) sangat fresh dan orisinil.

Semua high tech dalam Iron Man 3 adalah obsesi sang Direktor film untuk menggugah para penonton bahwa teknologi yang ditampilkan dalam film ini bukanlah angan-angan belaka. Kita lihat saja beberapa tahun lagi apakah teknologi ini akan tampil nyata di hadapan kita?
Wait for long long time, Maybe? Siapakah nanti manusia yang mampu menciptakannya?
Yang ingin saya sampaikan hanyalah, sampai kapankah kita menunggu untuk menggunakan sistem interaksi manusia dan komputer pada level seperti ini??















Daniel Simamora
11111731
3KA04
 

Tidak ada komentar: